Pages

Subscribe:

Kamis, 12 Februari 2015

MENGUKUR TITIK BEKU LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEK TROLIT

Tujuan : Menyelidiki titik beku larutan serta factor-faktor yang mempengaruhinya
Teori dasar :


ΔΡ=P°-P
P = P° . X pel
ΔP = P° X ter
Larutan Elektrolit:
ΔP = n ter. I . P° / n ter i + n pel
Δtf = m . kf. i
Δtb = m . kb . i
Π = MRT i

Larutan non Elektrolit :
ΔP = P° . X ter
Δtf = m . kf
Δtb = m . kb
Π = MRT


Alat :
Ø  Neraca (1)
Ø  Thermometer (1) [-10°C s.d 110°C]

Ø  Tabung reaksi (5) 













Ø  Gelas beker 100 ml (4)
Ø  Gelas beker 250 ml (1)
Ø  Gelas beker plastic 400 ml (1)
Ø  Gelas ukur (1)










Ø  Pengaduk kaca (1)












Ø  Sendok ( 2)









Ø  Serbet bersih (2)


Bahan :
Ø  Es
Ø  Urea (CO(NH2)2)
Ø  Garam dapur (NaCl)
Ø  Akuades
Ø  Susu
Cara kerja 1
1.Siapkan campuran pemmbeku dengan cara menempatkan lebih kurang 100 gr es kecil kecil, 20 gr garam dapur, dan 10 ml air dalam gelas beker 250 ml aduk dengan baik
2.Tempatkan lebih kurang 5 ml susu dalam tabung reaksi besar dan masukkan thermometer  [-10°C s.d 110°C]
3.Tentukan titik beku susu, catatlah temperaturnya
4.Encerkan susu dengan air dengan cara mencampurkan 3 ml susu dan 3 ml akuades. Ulangi eksperimen. Tentukan titik beku yang baru, catat temperaturnya
Cara kerja 2
1.Larutkan zat-zat berikut dalam 20 ml akuades dengan menggunakan gelas beker 100 ml : 1,20 gr urea ; 2,40gr urea ; 1,17 NaCl ; 2,34 NaCl
2.Buatlah campuran pendingin dengan cara sebagai berikut. Masukkan butiran-butiran kecil es ke dalam gelas beker plastic sampai kira- kira tiga perempat bagian. Tambahkan 8 sendok garam dapur dan aduk dengan pengaduk
3.Siapkan 5 buah tabung reaksi ke dalam masing-masing tabung, masukkan akuades setinggi kurang lebih 4 cm. masukkan tabung reaksi ke dalam gelas beker yang berisi campuran pendingin dan aduk campuran tersebut
4.Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan pengaduk tersebut naik turun dalam air hingga air membeku seluruhnya
5.Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung dengan menggunakan thermometer secara naik turun. Bacalah thermometer  dan catatlah temperature campuran es dan air
6.Ulangi langkah kee 3 sampai ke 5 dengan menggunakan larutan-larutan yang telah dibuat pada langkah 1 sebagai pengganti akuades ( jika es dalam gelas sudah banyak yang mencair, buat lagi campuran pendingin seperti pada cara kerja dua )

DATA PENGAMATAN
NO
SENYAWA
Zat terlarut
Mol
Larutan
Titik beku air
Perbedaan titik beku
Molalitas
Titik beku
1
Urea
1
-11°C
3°C
2
Urea
2
-12°C
4°C
3
NaCl
1
-11°C
3°C
4
NaCl
2
-12°C
4°C
5
Aquades
-8°C
                                                                                                                                  
ANALISA DATA :
Urea 1 m Δtf = Tf air – Tf lart
                        = - 8 – (-11)
                        = 3°C
Urea 2 m Δtf = Tf air – Tf lart
                        = -8 – (-12)
                        = 4°C
NaCl 1 m Δtf = Tf air – Tf lart
                        = - 8 – (-11)
                        = 3°C
NaCl 2 m Δtf = Tf air – Tf lart
                        = -8 – (-12)
                        = 4°C
Rata – rata Kf = 3 + 4 +3 +4 / 4 = 14 /4 = 3,5°C
Kesalahan mutlak = 3,5 – 1,86 / 1,86 x 100% = 93,54%


REAKSI PEMBAKARAN PITA MAGNESIUM DENGAN UDARA

Tujuan : Untuk menyelidiki reaksi pembakaran pita magnesium dengan udara
Teori dasar :
3 Mg + N2 à Mg3N2
2Mg + O2 à 2MgO
Mg3N2 + 6H2O à 3Mg(OH)2 + 2NH3
MgO + H2O à Mg(OH)2
Alat:
1.Serbet
2.Gunting
3.Cawan porselin
4.Lampu spiritus

















5Lakmus merah
6Lakmus biru
7Penjepit buaya

 


















8Amplas

Bahan :
1)      Pita magnesium
2)      Aquades
Cara Kerja :
1.      Mempersiapkan cawan porselin, diisi air sebanyak 2 ml (40 tetes)
2.      Diberi lakmus merah dan lakmus biru di dalamnya ( cawan porselin)
3.      Mempersiapkan lampu spiritus
4.      Amplas pita magnesium kira kira 7 cm
5.      Pita magnesium di pegang dengan penjepit buaya
6.      Langsung di bakar di lampu spiritus, tidak boleh dilihat secara langsung
7.      Hasil abu di masukkan ke dalam cawan porselin, di aduk dan di cium hasilnya apa
DATA PENGAMATAN :
Muncul sinar pijar dari pita Mg, lalu ampasnya / abunya (dalam aqua des) membirukan lakmus merah dan tetap membuat biru lakmus biru

PENDESAKAN LOGAM

Tujuan : menyelidiki daya desak berbagai logam, dari hasil percobaan ini, akan disusun urutan daya desak logam-logam tertentu.
Teori Dasar :
Cu + ZnSO4 à CuSO4 + Zn
Zn + CuSO4 à ZnSO4 + Cu
Zn + MgSO4 à ZnSO4 + Mg
Mg + CuSO4 à MgSO4 + Cu
2Cu + 2HCl à 2CuCl +H2
2Zn + 2 HCl à 2ZnCl + H2
2Mg + 2HCl à 2MgCl + H2
E°sel = E°katoda - E°Anoda
Alat :

1.Tabung reaksi kecil :












2. Rak tabung reaksi:















3.       Kertas amplas
4.       Gunting
5.       Pinset
6.       Serbet
Bahan :
a)      Lempeng Cu, Zn, Mg
b)      Larutan CuSO4 0,1 M
c)       Larutan MgSO4 0,1 M
d)      Larutan ZnSO4 0,1 M
Cara kerja :
1)      Guntinglah 7 potong logam allumunium berukuran 3 cm x 0,5 cm. amplaslah permukaan setiap logam itu hingga bersih!
2)      Ambillah 7 tabung reaksi dan isi masing – masing tabung dengan larutan garam 0,1 M setinggi 2 cm berturut – turut larutan yang mengandung ion – ion Cu+2, Mg+2, dan Zn+2. Masukkan sepotong allumunium ke dalam masing – masing tabung tersebut. Perhatikan apakah terjadi endapan pada permukaan allumunium tersebut? Catat pengamatan kalian!
3)      Dengan cara yang sama, periksalah daya sesak logam – logam lain seperti tertera pada table pengamatan
4)      Ulangi pemeriksaan terhadap daya desak allumunium, tetapi gunakan potongan allumuniumm yang telah di amplas, di celupkan selama beberapa detik di dalam larutan. MgCl2 0,1 M, dan di bilas dengan air ( gunakan pinset untuk menjepit logam allumunium yang akan di celupkan ke dalam larutan MgCl2 dan pekerjaan selanjutnya )
DATA PENGAMATAN
NO
PERCOBAAN
DATA PENGAMATAN
1
Cu + ZnSO4
Tidak ada gelembung gas, tidak terjadi perubahan warna
2
Zn + CuSO4
Pita menghitam dan ada gelembung gas
3
Zn + MgSO4
Tidak ada gelembung gas, tidak terjadi perubahan warna
4
Mg + CuSO4
Pita menghitam dan ada gelembung gas
5
Cu + HCl
Tidak ada gelembung gas, tidak ada perubahan warna
6
Zn + HCl
Ada gelembung gas, tidak ada perubahan warna
7
Mg + HCl
Pita menghitam dan ada gelembung gas


REAKSI NYALA

ujuan : menyelidiki warna nyala berbagai senyawa logam
Teori Dasar :
*      Litium karbonat = warna merah
*      Stronsium karbonat = warna merah cerah
*      Kalsium klorida = warna oranye
*      Kalium = warna merah keunguan
*      Natrium klorida = warna kuning
*      Barium klorida = warna hijau
*      Tembaga (I) klorida = warna biru
*      Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga = warna ungu
*      Logam magnesium, titanium, ataupun allumunium = warna putih
Alat dan Bahan :


o   Tabung reaksi



o   Kaca arloji
o   Kawat nikrom
o   Lampu spiritus
o   Natrium klorida
o   Kalium klorida
o   Kalsium klorida
o   Barium klorida
o   Stronsium klorida
o   Tembaga (II) sulfat
o   Asam klorida pekat 4 M
Cara Kerja :
1.       Tempelkan rumus senyawa logam pada kaca arloji dan tempatkan setengah spatula Kristal senyawa – senyawa diatas (jika tidak tersedia kaca arloji dapat juga di gunakan tabung reaksi)
2.       Masukkan HCl pekat (kurang lebih 1 ml) ke dalam masing – masing dua tabung reaksi
3.       Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl pekat dalam tabung I,  kemudian masukkan ke dalam nyala api yang panas.  Ulangi pekerjaann yang sama ini sampai kawat nikrom bersih ( tidak lagi memberikan warna nyala lain )










4.Celupkan ujung kawat nikrom yang sudah bersih ke dalam HCl pekat 4 m dalam tabung II, kemudian ke dalam senyawa logam yang diperiksa. Selanjutnya, masukkan ujung kawat tersebut ke dalam pinggiran nyala api yang panas. Catat warna nyala dalam table yang disediakan. Periksa warna nyala senyawa yang lain dengan cara yang sama.
DATA PENGAMATAN
  
Senyawa
Warna
Wujud
Litium
Kuning
Cair
Barium
Putih
Serbuk Kristal
Stronsium
Putih
Serbuk  Kristal
Natrium
Putih
Serbuk  Kristal
Kalsium
Kuning
Cair
Kalium
Putih
Serbuk  Kristal




UJI VITAMIN C DALAM SAMPLE MINUMAN

Teori dasar :
Bilein perhotungan dengan vitamin c
Reaksi vitamin C dengan iodium
C6H8O6 + H2O  à C6H8O7 + 2H+ + 2e
2e + I2 à 2I-
C6H8O6 + H2O + I2  à C6H8O + 2H+ + 2I-
Grek F2 = Grek vitamin C
N1 x V1 = N2 x V2
N1 x M1 x V1 = N2 x M2 x V2
a)      Mol vitamin C = M2 x V2
b)      Massa vitamin C = mol vit C x Mr vit C
c)      Massa total vit  C = … x massa vit C
d)      Kadar vit C = … x 100%
Alat :
1.      2 sendok makan
2.      Serbet
3.      Gelas kimia












 4.      Pipet tetes












Bahan :
1.      5 sdm sampel minuman jeruk
2.      ½ gelas air aqua
3.      Larutan kanji ( 1 sdt tepung tapioca / jagung/ maizena dan ¼ gelas air aqua )
4.      Betadine antiseptic
Cara Kerja :
1)      Membuat larutan kanji : larutkan tepung tapioca / jagung / maizena dalam ¼ gelas air, aduk cepat sampai semua tepung larut
2)      Siapkan sampel minuman jeruk dalam gelas, tambakan ½ gelas air aqua, aduk
3)      Ambil 1 sdm larutan kanji, tuangkan dalam sampel
4)      Teteskan betadine antiseptic 2 tetes lalu aduk, lakukan terus sampai larutan sampel berwarna biru kehitaman






5)      Hentikan tetesan jika warna larutan sudah biru kehitaman (warna biru kehitaman menunjukkan di dalam sampel terkandung vitamin c)


6).Catat berapa tetes betadine yang dibutuhkan untuk membuat sampel dari warna kuning menjadi biru kehitaman
DATA PENGAMATAN
Percobaan 1: 
NO
SAMPEL
Jumlah tetes sampel
Jumlah tetes betadine
1
Pulpy Orange
1 sdm
8
2
2 sdm
13
3
3 sdm
20



Percobaan 2:
NO
SAMPEL
Jumlah tetes sampel (sdm)
Jumlah tetes betadine
1
Pulpy Orange
2
13
2
Nutrisari
11
3
Ale-ale
1
4
Buavita
10
5
Juice Unit
37
6
UC 1000
180
7
CDR
700

KESIMPULAN :
1.      Dalam percobaan 1, dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah tetes betadine untuk merubah warna sampel, maka kandungan vitamin C semakin tinggi pula
2.      Berdasarkan percobaan 2 dan evaluasi dari percobaan 1, dapat disimpulkan bahwa CDR memiliki kandungan vit C tertinggi dengan 700 tetes betadine, dan ale – ale memiliki kandungan vit C terendah dengan 1 tetes betadine
3.      Dengan demikian, urutan kandungan vit C dari yang tertinggi adalah :
CDR > UC 1000 > Juice United > Pulpy Orange > Nutrisari > Buavita > Ale - ale